mimpi akan mewujudkan impian jika engkau berlatih dan berusaha dengan keikhlasan dan kesabaran

polling

Jumat, 19 Desember 2008

India Kembangkan Perbankan Syariah

Sistem perbankan Islami yang berbasis pada system bagi hasil dan bukan system bunga, terbukti telah memberikan kontribusi besar bagi pembiayaan proyek-proyek infrastruktur berskala makro di berbagai belahan dunia. Oleh sebab itu, pemerintah India menyatakan serius untuk mengenalkan sistem perbankan islami di India, terutama untuk membantu warga masyarakat yang termarjinalkan dari sisi ekonomi.

Sebuah koalisi dari berbagai elemen yang dibentuk oleh pemerintah India, sudah mengisyaratkan lampu hijau bagi pengembangan sistem perbankan syariah di negara yang terletak di Asia Selatan itu. Sebelumnya, pemerintah India sudah menunjuk sejumlah komite untuk memberikan masukan, dan komite-komite itu memberikan rekomendasi positif terhadap praktek-praktek dalam sistem perbankan Islami.

Perdana Menteri India, Manmohan Singh, sebelum mengambil keputusan, bahkan sudah menanyakan langsung tentang prinsip-prinsip sistem perbankan dan keuangan Islami dengan sejumlah pakar selama kunjungannya ke Qatar dan Oman.

Menurut para pejabat India yang menemani Singh dalam rangkaian kunjungannya ke Timur Tengah, pemerintah menginginkan perbankan syariah sudah beroperasi di India setelah ia meyakinkan partner-partner koalisi di pemerintahannya. Apalagi dalam situasi krisis yang melanda pasar dan perekonomian dunia saat ini, perbankan Islam terbukti mampu menangkal badai krisis dan banyak membantu perekonomina yang terkena dampak krisis.

Salah satu instrumen perbankan Islami yang penting adalah Sukuk, yang dipandang sebagai solusi bagi krisis perkreditan yang memicu krisis ekonomi dunia Menurut para pakar, sementara bank-bank konvensional mengalami kerugian hingga 400 milyar dollar akibat krisis pekreditan, bank-bank yang menerapkan Sukuk mampu bertahan dari krisis.

Sementara krisis pekreditan telah melumpuhkan tulang punggung perekonomian banyak negara, laporan-laporan menyebutkan bahwa menteri keuangan Inggris Raya dan Menteri Keuangan Jepang sudah melirik potensi Sukuk sebagai instrumen dalam manajemen hutang untuk semua transaksi yang menggunakan pounsterling dan yen.

Agama Islam melarang sistem bunga atau riba, yang selama ini menjadi instrumen penting di sektor perbankan modern. Sayangnya, pentingnya sistem Islami dalam industri perbankan dan keuangan, terlambat disadari oleh banyak pelaku ekonomi.

Saat ini, Reserve Bank of India (Bank Sentral India) baru saja menyelesaikan studi terhadap beberapa instrumen dalam sistem perbankan dan keuangan Islami. Ketua Deputi Majelis Tinggi Parlemen India, K Rehman Khan menyatakan mendukung dikembangkannya industri perbankan syariah di India.

�Layanan keuangan dan produk-produk yang sesuai dengan konsep syariah bisa membuka akses modal keuangan yang lebih besar, yang selama ini sulit untuk menjadi lahan investasi bagi warga Muslim di India,� kata Rehman Khan.

Di Kerala dan Andhra Pradesh, wilayah di India yang komunitasnya kebanyakan Muslim, ada dana bunga sebesar 10 milyar dollar yang menganggur, karena pemiliknya tidak mau mengambil dana itu karena menganggap dana-dana tersebut tidak sesuai dengan ajaran agama mereka.

�Perbankan Islami, tidak diragukan lagi, dikelola dengan etika Islam. Tapi dari sisi ekonomi, perbankan Islami lebih memiliki keteraturan dibandingkan dengan sifat dari konsep perekonomian Islami yang tidak kenal kompromi dengan sistem bunga. Perbankan Islami akan memberikan manfaat yang besar untuk mendorong pertumbuhan sektor ekonomi riil dibandingkan sektor keuangan,� papar Rehman Khan.

Pakar di Indian Centre on Islamic Finance and National Committee on Islamic Banking, H. Abdur Raqeeb mengatakan, selama ini pemerintah India enggan mempertimbangkan industri perbankan Islami sebagai bagian dari reformasi sektor perbankannya. Sementara di India, dalam laporan yang dibuat The Rajinder Sachar Committee-komite yang dibentuk pemerintah India-warga Muslim di India adalah komunitas yang paling tidak diuntungkan oleh sektor-sektor finansial, termasuk perbankan.

Menurut laporan tersebut, Muslim India hanya bisa memberikan kontribusi sebesar 7,4 persen dalam deposit-deposit di bank dan hanya mendapatkan 4,7 persen dari kredit yang diberikan bank. Muslim India setiap tahun mengalami kerugian hampir 15 milyar dollar, karena seharusnya warga Muslim mendapatkan ratio kredit sebesar 47 persen dari rata-rata ratio kredit secara nasional yang besarnya 74 persen. Diharapkan dengan beroperasinya bank-bank syariah, warga Muslim India lebih memiliki akses yang lebih luas untuk berinvestasi maupun mendapatkan kredit.

Dalam situasi krisis global seperti sekarang ini, banyak perusahaan yang mulai beralih ke dana investasi berbasis syariah. Para pemain di sektor finansial menaruh perhatian pada dana investasi Islami yang berasset triliunan dollar.

Tidak ada komentar:

importand of hajj in islam

bookmark

About Me

Foto saya
bermimpilah setinggi mungkin tapi jangan lupa diri.

suara merdeka

kalender hijriah

sobat ane

kategori

my books

  • ayat-ayat cinta
  • dunia sophie
  • edensor
  • ESQ
  • ketika cinta bertasbih
  • la tahzan
  • laskar pelangi
  • makrifat cinta
  • maya
  • muhammad
  • perang suci
  • rahasia meede
  • sang pemimpi
  • syahadat cinta

menurut mu gimana ?

coment yo!!!!!


ShoutMix chat widget












Powered By Blogger
Free Cursors